Sekitar jam 10 mba Tuk, yang biasa membantu di rumah, nengokin sambil bawain minum dan makanan kecil. "Nia belum mules juga?", tanyanya. "Iya nih mba Tuk, padahal inpusan kedua udah mau abis".. "Bentar lagi juga mules.. baca doa aja terus" katanya.. Ternyata, makbul juga kata2 mba Tuk. Baru saja beliau pulang, suster memasang inpusan ke-3 dan langsung.. muleesz! 'huff.. laa haula walaa quwata illa billah.." itu saja yang saya ucapkan sambil menahan rasa mulas. Sendirian, diiringi suara ibu2 melahirkan dengan berbagai rupanya dari semalam. Ada yang teriak2, ada yang ga ada suaranya tau2 suaminya manggil bidan karena anaknya udah keluar .. subhanallah..
Ada yang dijahit, ada juga yang ga. Buat info, di kamar bersalin ini ada 7 ranjang bersalin, yang dipisahkan gorden. Dan dari semalam semua penuh, bahkan sudah berganti pasien. Hanya saya dan 1 orang ibu di sebelah saya yang sama2 diinduksi, dan.. belum juga lahiran.
Menjelang setengah 12, ka Ema, kakak ipar saya datang buat nemenin, karena ia tahu kalau suami sedang tdk ada. Ummi juga pastinya tidak bisa karena kondisinya yang sudah lanjut. Beberapa menit ngobrol2, 'huff..' kutarik nafas panjang.. kayaknya udah waktunya nih.. Ka Ema yang tanggap langsung memanggil bidan, dan selanjutnya... seperti yang diharapkan, dilakukan proses persalinan.
Tepat pukul 12 kurang 5, lahirlah jagoanku yang kedua, Muhammad Rasyid Luthfi. dengan berat 3,8 kg dan panjang 52 cm. Alhamdulillah lancar. Sementara yang mengadzani juga ka Ema. Ga papa deh, yang penting anakku itu segera mendengar adzan sebelum mendengar yang lain. Masih ingat kata-kata bidan yang menolong persalinan, "nih bu.. mau nyium bayi gede ngga" :)
Sekitar jam 2 siang suamiku tercinta datang, dan segera mengadzani Rasyid kembali.
Sama seperti kakaknya, Rasyid termasuk bayi yang tidak rewel. Jadi mudah merawatnya, apalagi setelah mba Ipah, pengasuhnya Umar tidak bekerja lagi, kakak beradik ini seperti memahami dan tidak ingin membuat repot ibunya. Alhamdulillah.. kemudahan yang Allah berikan. Usia 2 bulan Rasyid sudah tengkurap, dan di usia 5 bulan sudah bisa duduk tegak. 5 bulan 3 hari, kalau kata Ummi.
Menjadi ibu rumah tangga yang di rumah saja, membuatku sangat menikmati perkembangan demi perkembangan yang dialami Rasyid, suatu hal dari Umar yang sempat terlewat karena saat Umar bayi, saya masih bekerja.
Sekarang, Rasyid sudah setahun..
Sudah bisa jalan, senang becanda, dan bisa ngomong "abah.. abah" dan "mamam.."
Saya juga sudah mulai bekerja lagi sejak Rasyid 9 bulan. Tapi insya Allah diupayakan sesegera mungkin pulang ke rumah, buat ketemu jagoan-jagoan cilik ini.
Kalau Umar??
Umar sudah 2 tahun 5 bulan sekarang.. banyak bicaranya, dan.. seorang kakak yang baik menurut saya. Bisa dimintai tolong menjagai adiknya, lebih saya percaya dari pada bapaknya yang kalau udah di depan komputer, ada geledek juga ga kedengeran.. hihi.. becanda kok a'
kalau yang ini foto kaka' Umar |
Fyuuhh.. nikmat Tuhanmu yang mana yang mau kamu dustakan
1 komentar:
Met Ulang tahun Rasyid..
Semoga menjadi anak yang sholeh,
cerdas dan menjadi kebanggaan buat ibu dan bapaknya.
Buat Bunda Rasyid ditunggu terus update beritanya rasyid dan umar :D
Posting Komentar