19 Desember 2013

Pengawasan Full Protect, Mungkinkah?


Istilah proteksi bagi keluarga biasanya dikaitkan dengan asuransi, baik itu asuransi kesehatan, asuransi pendidikan bagi orang tua, ataupun asuransi jiwa bagi kepala keluarga. Padahal ada satu proteksi atau perlindungan yang merupakan kewajiban ayah dan ibu sebagai kepala dan manajer rumah tangga. Hal ini berdasarkan perintah Allah dalam surat atTahrim ayat 6: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Yup, benar! Melindungi anggota keluarga kita dari api neraka artinya melindungi mereka dari pengaruh buruk yang dapat membuat mereka melakukan maksiat dan hal lain yang dilarang oleh Allah swt. Berarti juga, memastikan anggota keluarga menerima pendidikan yang benar mengenai apa yang benar dan salah, yang baik dan buruk, yang halal dan haram, serta yang boleh dan tidak boleh, bahkan sampai ke yang dimaklumi dan yang dihindari.

Fiuuhh.. berat sekali..
Terasa semakin berat di jaman sekarang saat informasi, baik dan buruk, layak dan tidak layak, bebas berseliweran di sekeliling anak2 kita. Kesampingkan dahulu suami/istri kita, karena anggaplah pasangan kita sudah dewasa dan semoga sevisi dalam menjalani kehidupan ini. Tulisan ini lebih fokus ke pengaruh buruk di sekitar anak2.

Pernah seorang rekan di kantor mengirim bbm berisi foto yang tidak (terlalu) porno sih, menampilkan sepasang pria-wanita lagi joget dangdut. Saya lupa ngedelete, dan tak sengaja foto itu terlihat oleh anak saya yang memang suka mainin hp. Hal itu saya sadari saat foto sudah saya hapus dan suatu hari anak saya mencari-cari foto tersebut di hp dan menanyakannya ke saya: "bu, kok foto yg itu ga ada?" "yang mana?" kata saya, "yang bapak2 lg megang pan**t penyanyi" "haah??" betapa kagetnya saya. Memang foto itu menampilkan seorang rekan kerja yg lg joget sama penyanyi dangdut. "oo, yang itu mah udah ibu hapus, jelek soalnya. ga boleh", kata saya berusaha kalem tapi tegas.

Sejak itulah saya mulai sering waswas.. memastikan hp dalam kondisi airplane mode saat dimainkan anak2, mendampingi saat mereka ingin melihat2 video di youtube, dan mengalihkan mereka dari si kotak hitam: TV.
Mulai lagi deh, meloow.. pengen resign, pengen di rumah aja ngawasin anak2, dst.. Terbayang lagi saat nanti mereka mulai SD, mulai sering main, duuhh... kalau dibawa stress bisa jungkir balik deh.

Pada akhirnya setelah berbagai ikhtiar yang dilakukan, yang tidak boleh lupa adalah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, menyerahkan mereka, memohon sepenuh hati kepada Allah agar keluarga terlindungi dari hal-hal yang negatif, karena sesungguhnya Dia-lah yang bisa mengawasi semua aktivitas anak2 yang kita sayangi. Meskipun jadi full time mom, tetap ada waktu-waktu saat mereka di luar pengawasan kita sebagai orang tua. Namun tak akan lepas dari Pengawasan-Nya..

2 komentar:

Keke Naima on 12/1/14 2:25 PM mengatakan...

setuju, Mbak. Kita gak bisa mengawasi 24 jam. Semoga dengan bekal2 yang kita berikan kepada anak2 mampu melindungi mereka. Aamiin

Unknown on 13/1/14 9:49 AM mengatakan...

iya mba, amiin.. kalau ga dibarengi pasrah kepadaNya, parno terus bawaannya :)

Posting Komentar

 

blognya nia kaniawati Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino